Tidak hanya sebatas peringatan berupa upacara pengibaran dan penurunan BENDERA
serta perlombaan bernuansa kesenangan semata, namun lebih dalam lagi,
makna KEMERDEKAAN tersebut selayaknya lebih diresapi sebagai sebuah
kesyukuran untuk terus menjaga keutuhan bangsa dengan lebih baik.
Sabtu, 16 Agustus 2014
Jumat, 15 Agustus 2014
Desaku Unggul Bangsaku Muncul
Alam dan segala isinya tersebar
keseluruh penjuru dunia, tidak terkecuali desa-desa terpencil yang sebebnarnya
merupaka gudang dari harta dunia. Dunia ini bersifat detail. Karna yang sedikit
itu akan membludak keluar dan menyebabkan suatu wilayah itu besar dan bernama.
Pulau-pulau itu lah yang menjadikan dunia ini penuh nama yang bermacam-macam
sebagai nama suatu negara. Negara itu sendiri tidak hanya sendiri, ia memiliki
tetangga dalam satu alamat yang bernama benua. Sebut saja benua Asia, Afrika, Australia,
dan Amerika.
Berbagai nama dan sebutan untuk
tanah air Indonesia. Dengan bangga kusebut ia Indonesia. Negara dengan
berjuta-juta kekayaan alam didalamya. Negara dengan segala macam problema
diberbagai sudut wilayahnya. Negara maritim dengan sabuk hukumnya. Ke-4 lah
tangga jumlah penduduknya di dunia. Bangsa yang masih bergantung dan tanggung.
Melimpahnya sumber daya alam dan sumber daya manusia sepertinya tertutupi.
Siapa yang menutupi? Bukan siapa-siapa. Hanya saja hati dan pikiran yang
menutupi pandangan seluruh penghuni samudra bhineka tunggal ika. Sesungguhnya
dengan segala kelimpahan alam dan zat-zatnya bisa kita olah menjadi sesuatu
yang dapat mengharumkan nama Indonesia.
Perhatikanlah peta Indonesia,
renungkanlah, betapa tak terhitungnya jumlah tempat dimana kita bisa belajar,
berkarya, dan yang paling utama adalah memanfaatkan peluang. Setiap wilayah di
Indonesia memiliki keunggulannya masing-masing. Baik dari segi sandang, pangan
maupun papan. Menurut statistik, kini ada 30 provinsi, 412 kota/kabupaten, 4040
kecamatan, lebih dari 70.000 desa, jumlah ini akan bertambah terus. Setiap desa
dan kota sebagai warga negara Indonesia sudah selayaknya kita berhak datang,
tinggali dan memanfaatkan segala macam bentuk dan bahan alam raya Indonesia.
Sehingga kita dapat menjadi kontributor untuk Indonesia. Jika bukan kita siapa
lagi. Mengajak memang bukan hal yang mudah, apalagi melaksanakan. Awali dan
yang lain pasti akan mengikuti. Keberanian memang susah dicari akhir-akhir ini,
membuat kaum bangsa semakin merugi akibat para penguasa negeri yang tidak
peduli lagi. Seperti firman Allah SWT yang berbunyi : “Sesungguhnya Allah tidak
akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri”. Dari ayat Alquran
tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa kaum itulah yang dapat mengubah
nasib dan keadaan suatu kaum. Kaum itu tidak lain adalah kita, warga negara
dari tanah tumpah darah Indonesia.
Kenalilah dan telitilah keunggulan
serta peluang yang tersedia di daerah kita. Peluang sesungguhnya sangatlah
banyak. Seperti peluang untuk menjadi pengusaha tambang emas di Papua; peternak
sapi di NTB, pariwisata dan rekreasi di Bali; mengembangkan agro-estate
dan agropolitan di Kalimantan; industri perikanan di Sulawesi dan Maluku;
Perkebunan sawit di Sumatra; industri seni dan mebel di Jawa Timur; dan
industri pakaian dan batik di Jawa.
Sampai sekarang kesempatan terkesan
masih menumpuk di Jakarta. Mau jadi bintang film, penyanyi, olahragawan,
presiden, menteri, pengusaha nasional semua ke Jakarta. Sekolah berkualitas, bank
besar, semua stasiun televisi semua terkonsentrasi di Jakarta. Seolah-olah
sumber cahaya di Indonesia hanyalah di Jakarta, sehingga semakin jauhsuatu
wilayah dari Jakarta semakin redup dan gelap kondisinya. Saat ini kita harus bertekad
untuk membuat semua titik di republik inimemiliki sumber cahayanya
masing-masing. Dan setiap kita, terutama generasi muda harus siap menjadi
pionir dan pemimpin dalam membuka peluang sukses di kota dan desa di semua
wilayah Indonesia.
Akan sangat membantu seandainya
visi pemimpin nasional dan daerah baik formal maupun informal mengacu pada
langkah kongkret untuk membuat bangsa ini bisa bersaing di level global, adil
di tingkat nasional, dan gigih mengembangkan keunggulan lokal.
Untuk itu, akan sangat bermanfaat
jika setiap Kabupaten/Kota di Republik Indonesia ini dibangun basis data
keunggulan lokalnya. Sumber daya alam apa, sumber daya manusia bagaimana, dan
sumber daya pendukung apa yang dimiliki masing-masing daerah. Apa saja yang
perlu dikembangkan sesuai dengan keunggulan daerah atau wilayah tersebut.
Sistem otonomi daerah tentunya
terterap di setiap daerah atau wilayah di Indonesia. Sehingga hal ini akan
sangat membantu jika setiap desa kita mengembangkan TK, SD, SMP, dan Sma yang
berkualitas prima untuk pengembangan wawasan, pembiasaan, keterampilan dengan
etos beragama dan bekerja yang benar. Sarana dan prasarana yang lengkap
seperti, sarana beribadah, peprustakaan,dan praktik usaha. Setiap wilayah
memiliki keunggulannya tersendiri dan yang paling uatama adalah optimalisasi
dari keunggulan tersebut. Setiap provinsi memiliki perguruan tinggi yang
memiliki relevansi dengan keunggulan lokalnya, maka betapa hbatnya Indonesia,
betapa kaya dan majunya Indonesia kelak. Kita tak perlu dan tidak pantas menjadi
negara pengutang nan melarat. Kita pantas menjadi negara donor yang makmur dan
sejahtera.
Dengan orang yang memiliki
pendidikan dan pengalama kerja, didiukung oleh kebijakan pemerintah lokal dan
pusat, serta etos kerja dan mindset baru, bahwa kita bisa terhormat
bekerja dan bisa jadi jutawan di desa, kita bisa membuat Indonesia maju,
berpengaruh, dan memimpin. Kita harus memajukan wilayah pedesaan
Indonesia seperti para peternak sapi di dan domba di Australia dan Selandia
Baru, petani bunga tulip di Belanda, atau petani apel, jagung dan jeruk di Amerika.
Buka wawasan kita. Yakin bahwa bumi
Allah adalah luas, sehingga tempat untuk berkiprah tak terhingga banyaknya.
Tapi, mulailah untuk membuka pola pikir baru bahwa untuk sukses dan menjadi
kontributor unutk Indonesia, kita harus memiliki mobilitas tinggi. Harus siap
belajar, mendukung dan mengoptimalkan potensi kita, baik di kota maupun desa,
dalam negeri maupun luar negeri. Pilihlah lokasi dan jenis program untuk
berkiprah. Lalu tetapkan target, susun rencana, kemudian bekerja tekun dan istiqamah
unutk mengembangkan program, jasa atau produk unggul yang mampu bersaing
tingkat global. Dengan demikian Indonesia bisa menjadi bangsa yang maju,
berpengaruh dan memimpin, bukan hanya di Asia, bahkan di dunia.
Langganan:
Postingan (Atom)